Sejarah Permainan
Badminton mulai dikenal sejak jaman dulu, dan awalnya dimainkan di Yunani dan Mesir kuno. Di Jepang, ada permainan yang mirip dan dinamakan Hanetsuki, dan mulai dimainkan di awal abad 16. Di barat, permainan ini berasal dari permainan yang bernama battledore dan shuttlecock, dimana dua pemain berusaha mempertahankan kok diudara selama mungkin dengan raket kecil. Permainan ini dinamakan Poona di India pada abad 18, dan para Pejabat British Army membawa pulang permainan kompetitif yang sudah di modifikasi di India kembali pulang pada 1860-an, dan permainan ini dimainkan bagi kalangan atas. Isaac Spratt, dealer mainan di London, mempublikasikan sebuah buklet dengan nama "Badminton Battledore - a new game" pada 1860, sayangnya tidak ada edisi yang berhasil selamat.
Olah raga baru ini diluncurkan pada 1873 di Badminton House, Gloucestershire, oleh the Duke of Beaufort. Dan pada masa itulah, permainan ini disebut sebagai "The Game of Badminton," dan akhirnya disebut sebagai Badminton
Sampai 1887, permainan ini dimainkan di Inggris dengan peraturan yang ada di India. he Bath Badminton Club menstandarkan aturan dan membuat permainan ini diterima oleh berbagai kalangan di Inggris. Peraturan dasarnya dibuat pada 1887. Di tahun 1893, Badminton Association of England menerbitkan aturan standar yang dipakai hingga sekarang, dan sekaligus meluncurkan klub pertama yang dinamai "Dunbar" di 6 Waverley Grove, Portsmouth, England pada 13 September 13 di tahun yang sama. All England Open Badminton Championships, kompetisi badminton pertama di dunia, 1899, juga adalah prakarsa mereka. International Badminton Federation (IBF) sekarang disebut Badminton World Federation, didirikan pada 1934 oleh Kanada, Denmark, Inggris, Prancis, Belanda, Irlandia, New Zealand, Skotlandia, dan Wales sebagai pendiri, India bergabung sebagai afiliasi pada 1936. Walaupun berasal di Inggris, badminton banyak di dominasi oleh negara2 Asia, plus Denmark dari Eropa. Cina, Indonesia, Korea dan Malaysia adalah negara2 pensuplai pemain kelas dunia.
Sampai 1887, permainan ini dimainkan di Inggris dengan peraturan yang ada di India. he Bath Badminton Club menstandarkan aturan dan membuat permainan ini diterima oleh berbagai kalangan di Inggris. Peraturan dasarnya dibuat pada 1887. Di tahun 1893, Badminton Association of England menerbitkan aturan standar yang dipakai hingga sekarang, dan sekaligus meluncurkan klub pertama yang dinamai "Dunbar" di 6 Waverley Grove, Portsmouth, England pada 13 September 13 di tahun yang sama. All England Open Badminton Championships, kompetisi badminton pertama di dunia, 1899, juga adalah prakarsa mereka. International Badminton Federation (IBF) sekarang disebut Badminton World Federation, didirikan pada 1934 oleh Kanada, Denmark, Inggris, Prancis, Belanda, Irlandia, New Zealand, Skotlandia, dan Wales sebagai pendiri, India bergabung sebagai afiliasi pada 1936. Walaupun berasal di Inggris, badminton banyak di dominasi oleh negara2 Asia, plus Denmark dari Eropa. Cina, Indonesia, Korea dan Malaysia adalah negara2 pensuplai pemain kelas dunia.
Ukuran Dan Gambar Lapangan
Lapangan bulutangkis mempunyai panjang 13.40 meter dan lebar 6.10 meter. masing-masing dibatasi garis servis panjang, garis pinggir ganda, garis tengah, garis servis pendek, dan net yang berukuran tinggi 1.55 meter.
Lapangan badminton untuk permainan tunggal berbeda dengan permainan ganda. Untuk permainan tunggal garis pinggir luar tidak dihitung, jika shuttlecock jatuh diluar garis pinggir dalam maka dianggap keluar. pada saat servis garis servis panjang dianggap masih di dalam lapangan bulutangkis. Sebaliknya lapangan badminton untuk permainan ganda, garis pinggir dihitung, jika pada saat servis shuttlecock jatuh di luar garis servis panjang maka dianggap keluar atau long.
Ukuran lapangan bulu tangkis untuk partai tunggal dan partai ganda :
1. Partai Tunggal / Satu Pemain / 1 on 1
a. Panjang = 11,88 meter
b. Lebar = 5,18 meter
c. Luas = 61,5384 meter persegi
d. Tinggi Tiang Net = 1,55 meter
e. Tinggi Atas Net = 1,52 meter
f. Jarak Net Ke Garis Service = 1,98 meter
g. Jarak Garis Service ke Sisi Lapangan Luar = 3,96 meter
2. Partai Ganda / Dua Pemain / 2 on 2
a. Panjang = 13,40 meter
b. Lebar = 6,10 meter
c. Luas = 81,74 meter persegi
d. Tinggi Tiang Net = 1,55 meter
e. Tinggi Atas Net = 1,52 meter
f. Jarak Net Ke Garis Service = 1,98 meter
g. Jarak Garis Service ke Sisi Lapangan Luar = 4,72 meter
Perlengkapan Permainan
1. Lapangan
Lapangan bulutangkis dapat dibuat dengan mudah di mana saja, sejauh tersedia ruangan seluas kira-kira 12 X 20 meter. Di tempat terbuka tentu saja diupayakan agar gangguan angin tidak terlalu besar, sedangkan bila di ruang tertutup, atap bangunannya sebisa mungkin di atas delapan meter agar shuttlecock yang tengah dimainkan tidak sampai terganggu.
Di Indonesia, di kampung-kampung lapangan bulutangkis banyak didirikan di atas tanah, semen cor, atau aspal. Namun, di gedung olahraga biasanya sudah berupa semen yang dilapisi vinyl atau kayu lantai. Di lapangan yang diakui secara internasional digunakan karpet yang terbuat dari karet keras, namun elastis.
Lapangan bulutangkis ber-ukuran 610 X 1340 cm, yang dibagi dalam bidang-bidang, masing masing dua sisi berlawaan. Ada garis tunggal, ada garis ganda, ada ruang yang memberi jarak antara pelaku dan penerima servis.
2. Net
Di tengah-tengah lapangan ada net yang tingginya 155 cm. Net merupakan pembatas berupa jaring yang membentang antara dua bidang permainan yang diikatkan pada tiang. Tiang itu haruslah kukuh, sehingga net yang dibentangkan tidak akan turun bila ditarik kencang agar lurus. Tinggi net di tengah-tengah lapangan, haruslah 152 cm dari permukaan lapangan.
2.3.3. 3. Shuttlecock
Shuttlecock yang di Indonesia lazim disebut kok, biasanya terbuat dari bulu angsa buatan abrik, umumnya sudah memiliki standar yang ditentukan IBF. Berat kok sekitar 5,67 gram. Bulu angsa yang menancap di gabus yang dibungkus kulit berwarna putih berjumlah antara 14-16 buah, dan diikat dua tali agar tidak mudah lepas. Jenis inilah yang selalu dipakai untuk kejuaraan resmi. Di luar negeri banyak pula digunakan kok dari karet, baik untuk gabus maupun bulunya. Bentuk, ukuran, dan besarnya harus sama dengan kok yang terbuat dari bulu angsa, namun umumnya kok plastik hanya dipakai untuk latihan saja.
Kok yang bagus adalah kalau dipukul dengan raket dengan tangan di bawah pinggang meluncur dengan lurus, tanpa gerakan ke arah kiri atau kanan saat mengundara. Para pemain tingkat internasional sering mencoba kok dengan memukul ke ruang di balik netnya. Bila dipukul dengan tangan mengayun dari bawah, kok yang baik akan mencapai kira-kira di tempat yang sama dengan pelaku servis.
2.3.4. 4. Raket
Raket pada masa lalu, sampai tahun 1970-an, masih dikenal raket yang baik gagang maupun kepala (daunnya) terbuat dari kayu, sekarang umumnya dibuat dari bahan grafit, meskipun masih ada yang dibuat dari bahan aluminium atau besi ringan. Bentuknya cuma beraneka macam, tetapi yang nge-trend sampai dengan tahun 2002 adalah yang umumnya dipakai pemain pelatnas. Semakin mahal harganya maka semakin enteng dan kuat raket itu.
Raket ini memiliki jaring yang dibuat dari senar (string), berupa tali plastik sintetis. Senar yang baik adalah senar yang bisa dipasang sekencangkencangnya tetapi tidak mudah putus, agar raket dapat memantulkan kok yang dipukul dengan kencang atau cepat. Raket ini biasanya dibungkus dalam tas raket yang dapat memuat sampai kirakira enam buah raket.
2.3.5. 5. Sepatu dan Pakaian
Seperti atlet lain pada umumnya, setiap pemain bulutangkis memiliki perlengkapan utama dan tambahan ketika tampil di sebuah permainan atau pertandingan. Baju, celana, sepatu tergolong asesoris utama, sedang ikat tangan, ikat kepala, pengaman lutut bisa disebut tambahan. Sepatu bulutangkis haruslah enteng, namun menggigit bila dipakai di lapangan agar pemain dapat bergerak, balk maju maupun mundur tanpa terpeleset. Karet sol yang menggigit dibutuhkan karena frekuensi gerakan maju dan mundur di bulutangkis berlangsung tinggi, dalam tempo cepat. Sepatu bulutangkis umumnya berwarna putih dengan garis-garis yang warnanya bervariasi.
Kaus kaki tidak wajib namun sebaiknya memiliki daya serap keringat yang tinggi dan agak tebal supaya empuk dan mengurangi kemungkinan terjadinya iritasi kulit akibat pergesekan kulit dengan sepatu.
Celana pendek atau kaus bulutangkis sebenarnya bebas, tetapi di tingkat internasional banyak dipakai jenis kaus yang sejuk dan mampu menyerap keringat dengan cepat. Terkadang pemain menggunakan kaus tangan, pengikat kepala, atau penjaga lutut, balk untuk keperluan esensial maupun sekedar untuk menambah ramai penampilan.
Peraturan Permainan
2.4.1. 1. Peraturan Pertandingan
Secara sederhana, permainan bulutangkis adalah upaya untuk memasukkan kok ke bidang permainan lawan, tanpa kok itu tidak bisa dikembalikan. Ada berbagai cara melakukannya, seperti memasukkan kok ke bidang yang tidak terjaga lawan, atau memasukkan kok dengan cepat, sehingga tidak sempat dikuasai atau dikejar lawan.
Sebelum pertandingan kedua pemain menjalani undian yang dilakukan wasit, biasanya dengan tos menggunakan mata uang logam. Pemenang boleh memilih lapangan dan melakukan servis pertama kali. Untuk ganda, setelah undian hanya satu orang yang melakukan servis dan begitu gagal mendapat angka, maka servis pun berpindah ke lawan.
Angka diperoleh si pelaku servis, sehingga bila dia gagal, servis berpindah, tidak menggunakan rally point seperti di tenis meja atau bola voli. Bila kok tidak bisa dikembalikan lawan, dia akan mendapat angka.
Dalam melakukan servis, prinsip yang harus dipegang adalah kepala raket tidak boleh Iebih tinggi dari pinggang, kok dalam keadaan dipegang, dan kaki tidak bergerak mendahului gerakan memukul kok. Sedang penerima servis mengalami fault bila bergerak sebelum lawan melakukan servis.
Bola kok juga menjadi mati bila terpukul dua kali, gagal melewati net, mendarat di luar garis, raket melewati atas net atau menyentuh net, kaki melewati batas garis bidang.
PBSI Dusun Tengah mengacu pada peraturan pertandingan PBSI/BWF dalam pertandingan resmi yang diadakan. Beberapa PB yang tergabung dalam PBSI Dusun Tengah menerapkan peraturan pertandingan game angka 30 dalam latihan. Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu pertandingan yang hanya menggunakan 2 lapangan. Apabila kualitas pemain dalam pertandingan sama biasanya memerlukan waktu yang relatif panjang bila menggunakan peraturan pertandingan PBSI/BWF yaitu antara 40 – 90 menit/lebih. Karena itu, pada sesi latihan, PB menggunakan game 30 agar menghemat waktu latihan yang biasanya hanya memerlukan waktu 45 menit (paling lama). Kadang kala memerlukan waktu lebih dari itu bila permainan sangat berimbang.
Berikut ini peraturan pertandingan PBSI/BWF:
1. Score system mempergunakan “rally Point” the best of three games.
2. Pada point 11 tiap-tiap game, pemain diizinkan untuk istirahat selama 1 (satu) menit dan pelatih boleh memberikan instruksi-instruksi kepada pemainnya, tetapi pemain tidak boleh meninggalkan lapangan.
3. Pada waktu pergantian tempat antara game pertama dan game kedua pemain diizinkan istirahat 2 menit. Pelatih diperkenankan ke lapangan untuk memberikan instruksi-instruksi, tetapi pemain tidak boleh meninggalkan lapangan.
4. Bila terjadi One Game All (game satu sama), pemain diizinkan untuk istirahat selama 2 menit.
5. Seorang pemain hanya diperkenankan bermain dalam 2 nomor yaitu : 1 (satu) kali tunggal dan 1 (satu) kali ganda, 1 (satu) kali tunggal dan 1 (satu) kali Ganda Campuran.
6. Apabila terjadi Gangguan, Referee berhak untuk menunda atau memindahkan pertandingan ke tempat/hari lain dengan tetentuan hasil pertandingan yang diperolehnya tetap berlaku/syah.
7. Barang-barang yang boleh diletakkan dekat lapangan pertandingan hanya air minum dan perlengkapan atlet lainnya sebagai cadangan.
8. Pemain yang beralih status keanggotaanya dari stu klub ke klub lainnya, harus memenuhi ketentuan mutasi pemain dan disyahkan oleh Tim Keabsahan.
9. Pemain yang pada gilirannya harus bertanding, tetapi tidak hadir dilapangan setelah dipanggil tiga kali dalam waktu 5 (lima) menit diyantakan kalah.
10. Selama pemain melakukan pertandingan, tidak diperkenankan meninggalkan lapangan tanpa izin wasit yang bertugas, termasuk menukar raket dengan yang berada dipinggir lapangan.
11. Setiap pemain diwajibkan berpakaian olahraga bulutangkis sesuai peraturan yang berlaku.
12. Pemain yang mendapat cedera dilapangan, apabila tidak dapat melanjutkan pertandingan dinyatakan kalah.
13. Pemain yang mendapat cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan, kedudukannya pada nomor lain dapat diganti apabila nomor tersebut belum memulai pertandingan pertamanya.
14. Tiap pemain berhak mendapat istirahat 30 (tiga puluh) menit diantara 2 (dua) pertandingan yang harus dimainkannya secara berturut-turut.
15. Pemain dan Official bertanggung jawab untuk mengetahui sendiri bila dan dimana harus bertanding, termasuk adanya perubahan jadwal dan sebagainya.
16. Pemain yang tidak mau melaksanakan pertandingan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan panitia dinyatakan kalah.
17. Apabila pemain memerlukan tambahan perlengkapan pada waktu melakukan pertandingan (air, raket dsb) harus sepengetahuan dan melalui Referee.
18. Pemain/atlet dilarang mempergunakan obat dopping.
19. Peserta yang belum tiba gilirannya tidak diperkenankan memasuki lapangan tempat pertandingan.
2.4.2. 2. Servis yang Salah
1. Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar dengan grip raket.
2. Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
3. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
4. Kaki kiri melakukan langkah.
5. Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
6. Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
7. Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.
2.4.3. 3. Servis yang Benar
1. Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket.
2. Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
3. Kaki kiri statis.
4. Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
5. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
6. Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.
Teknik Dalam Permainan
Pegangan Raket (Grip)
Salah satu teknik dasar bulutangkis yang sangat penting dikuasai secara benar oleh setiap calon pebulutangkis adalah pegangan raket. Menguasai cara dan teknik pegangan raket yang betul, merupakan modal penting untuk dapat bermain bulutangkis dengan baik pula. Oleh karena itu, apabila teknik pegangan raket salah dari sejak awal, sulit sekali meningkatkan kualitas permainan. Pegangan raket yang benar adalah dasar untuk mengembangkan dan meningkatkan semua jenis pukulan dalam permainan bulutangkis.
Cara pegangan raket yang benar adalah raket harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus tetap bertenaga pada saat memukul kok. Hindari memegang raket dengan cara menggunakan telapak tangan (seperti memegang golok).
Jenis pegangan pada dasarnya, dikenal beberapa cara pegangan raket. Namun, hanya dua bentuk pegangan yang sering digunakan dalam praktek, yaitu cara memegang raket forehand dan backhand. Semua jenis pukulan dalam bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis pegangan ini.
Dua macam cara memegang raket di atas, pada kenyataannya digunakan secara bergantian sesuai situasi dan kondisi permainan. Untuk tahap awal para pemula biasanya diajarkan cara memegang forehand terlebih dahulu, kemudian baru backhand.
1. Cara Memegang Raket Forehand :
a. Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti "jabat tangan". Bentuk "V" tangan diletakkan pada bagian gagang raket.
b. Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah.
c. Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk.
2. Cara Memegang Raket Backhand :
Untuk backhand griop, geser "V" tangan ke arah dalam. Letaknya di samping dalam. Bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.
Untuk backhand griop, geser "V" tangan ke arah dalam. Letaknya di samping dalam. Bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.
Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan benar :
1. Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes, dan tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga.
2. Lakukan gerakan raket ke axah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan.
3. Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah.
4. Memukul bola (kok) ke tembok.
5. Bouncing ball.
2.5.2. Footwork
Footwork merupakan dasar untuk bisa menghasilkan pukulan berkualitas, yaitu apabila dilakukan dalam posisi baik. Untuk bisa memukul dengan posisi balk, seorang atlet harus memiliki kecepatan gerak. Kecepatan gerak kaki tidak bisa dicapai kalau footwork-nya tidak teratur.
2.5.3. Sikap dan Posisi
Sikap dan posisi berdiri di lapangan harus sedemikian rupa, sehingga dengan sikap yang baik dan sempurna itu, dapat secara cepat bergerak ke segala penjuru lapangan permainan.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam sikap dan posisi berdiri di lapangan adalah :
1. Harus berdiri sedemikian rupa, sehingga berat badan tetap berada pada kedua kaki dan tetap menjaga keseimbangan tubuh.
2. Tekuk kedua lutut, berdiri pada ujung kaki, sehingga posisi pinggang tetap tegak dan rileks. Kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi kaki sejajar atau salah satu kaki diletakkan di depan kaki lainnya.
3. Kedua lengan dengan siku bengkok pada posisi di samping badan, sehingga lengan bagian atas yang memegang raket tetap bebas bergerak.
4. Raket harus dipegang sedemikian rupa, sehingga kepala (daunnya) raket berada lebih tinggi dari kepala.
5. Senantiasa waspada dan perhatikan jalannya kok selama permainan berlangsung.
Sikap dan langkah kaki yang benar dalam permainan bulutangkis, sangat penting dikuasai secara benar oleh setiap pemain. Ini sebagai syarat untuk meningkatkan kualitas ketrampilan memukul kok.
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam sikap dan langkah kaki yang benar :
1. Senantiasa berdiri dengan sikap dan posisi yang tepat di atas Iapangan.
2. Lakukan gerak Iangkah ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri pada saat memukul kok, sambil tetap memperhatikan keseimbangan tubuh.
3. Gerak Iangkah sambil meluncur cepat, sangat efektif sebagai upaya untuk memukul kok.
4. Hindari berdiri dengan telapak kaki di lantai (bertapak) pada saat menunggu datangnya kok, atau pada saat bergerak untuk memukul kok.
Di bawah ini adalah diagram yang menunjukkan arah dan area yang harus ditutup saat bermain.
2.5.4. Hitting Position
Posisi memukul bola atau kerap disebut preparation. Waktu sekian detik yang ada pada masa persiapan ini juga dipakai untuk menentukan pukulan apa yang akan dilakukan. Karena itu posisi persiapan ini sangat penting dilakukan dengan balk dalam upaya menghasilkan pukulan berkualitas.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan hitting position :
1. Overhead (atas) untuk right handed
Posisi badan menyamping dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kid. Pada saat memukul bola harus terjadi perpindahan beban berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri. Posisi badan harus selalu berada di belakang bola yang akan dipukul.
Posisi badan menyamping dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kid. Pada saat memukul bola harus terjadi perpindahan beban berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri. Posisi badan harus selalu berada di belakang bola yang akan dipukul.
2. Untuk pukulan underhand(bawah)/net
Posisi memukul adalah kaki kanan selalu berada di depan dan kaki kid di belakang. Lutut kaki kanan dibengkokkan, sehingga paha bagian bawah agak turun. Kerendahannya sesuai dengan ketinggian bola yang akan dipukul. Sedangkan saat bola dipukul posisi kaki kid harus tetap berada di belakang dan hanya bergeser ke depan sedikit.
3.Untuk footwork maju-mundur
Adapun cara latihannya adalah :
1. Dari tengah ke depan; sebagai langkah dasar hanya dua langkah dimulai dengan kaki kiri kemudian kanan.
2. Dari tengah ke belakang.
3. Dari depan ke belakang dan sebaliknya.
Dalam melakukan hitting position ada beberapa kesalahan yang mungkin bias terjadi, yaitu :
1. Pada ready position, tumpuan kaki tidak berada di bagian depan atas kaki. Akibatnya reaksi menjadi lambat.
2. Posisi lutut lurus, tidak bengkok.
3. Pada posisi memukul kaki dan badan sejajar dengan net. Akibatnya pukulan tidak kuat.
4. Pada posisi underhand, kaki kiri berada di depan, keseimbangan kaki tidak ada dan sulit mengarahakan bola dengan tepat.
5. Lutut/paha tidak turun, jangkauan kurang, lambat kembali ke bagian tengah lapangan.
Service
Dalam aturan permainan bulutangkis, servis merupakan modal awal untuk bisa memenangkan pertandingan. Dengan kata lain, seorang pemain tidak bisa mendapatkan angka apabila tidak bisa melakukan servis dengan baik.
Namun, banyak pelatih juga pemain tidak memberikan perhatian khusus untuk melatih dan menguasai teknik dasar ini. Oleh karena itu, sikap tersebut merupakan kekeliruan besar. Kita mengetahui bahwa angka/poin dalam permainan bulutangkis tidak akan tercipta, apabila pemain tidak mahir melakukan servis dengan benar.
Dalam permainan bulutangkis, ada tiga jenis servis, yaitu servis pendek, servis tinggi, dan flick atau servis setengah tinggi. Namun, biasanya servis digabungkan ke dalam jenis atau bentuk yaitu servis forehand dan backhand. Masing-masing jenis ini bervariasi pelaksanaanya sesuai dengan situasi permainan di lapangan.
A. Servis Forehand
1. Servis Forehand Pendek
a. Tujuan servis pendek ini untuk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan. Selain itu lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan.
b. Variasi arah dan sasaran servis pendek ini dapat dilatih secara serius dan sistematis.
c. Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek.
d. Pada saat perkenaan dengan kepala (daun) raket dan kok, siku dalam keadaan bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan tangan, dan perhatikan peralihan titik berat badan Anda.
e. Cara latihannya adalah menggunakan sejumlah kok dan dilakukan secara berulang-ulang.
2. Servis Forehand Tinggi
a. Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal.
b. Kok harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar kok melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan.
c. Saat memukul kok, kedua kaki terbuka selebar pinggul dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai.
d. Perhatikan gerakan ayunan raket. Ke belakang, ke depan dan setelah melakukan pukulan, harus dilakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan yang harus be langsung kontinu dan harmonis.
e. Biasakan selalu berkonsentrasi sebelum memukul kok.
f. Hanya dengan berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal lelah, dapat mengusai teknik servis forehand tinggi dengan sebalik-baiknya
Servis Backhand
Jenis servis ini pada umumnya, arah dan jatuhnya kok sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan. Dan kok sedapat mungkin melayang retatif dekat di atas jaring (net).
Oleh karena itu, jenis servis ini kerap digunakan oleh pemain ganda.
1. Sikap berdiri adalah kaki kanan di depan kaki kiri, dengan ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengkokkan, sehingga dengan sikap seperti ini, titik berat badan berada di antara kedua kaki. Jangan lupa, sikap badan tetap rileks dan penuh konsentrasi.
2. Ayunan raket relatif pendek, sehingga kok hanya didorong dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki depan, dengan irama gerak kontinu dan harmonis. Hindari menggunakan tenaga pergelangan tangan yang berlebihan, karena akan mempengaruhi arah dan akurasi pukulan.
3. Sebelum melakukan servis, perhatikan posisi dan sikap berdiri lawan, sehingga dapat mengarahkan kok ke sasaran yang tepat dan sesuai perkiraan.
4. Biasakan berlatih dengan jumlah kok yang banyak dan berulang-ulang tanpa mengenal rasa bosan, sampai dapat menguasai gerakan dan ketrampilan servis ini dengan utuh dan baik/sempurna.
Servis yang Salah :
1. Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar dengan grip raket.
2. Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
3. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
4. Kaki kiri melakukan langkah.
5. Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
6. Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
7. Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.
Servis yang Benar :
1. Pada saat memukul, tinggi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket.
2. Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
3. Kaki kiri statis.
4. Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
5. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
6. Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.
Pengembalian Service
1. Dalam permainan tunggal, sebaiknya servis lob lawan dikembalikan dengan teknik pukulan keras dan tinggi ke salah satu sudut bagian belakang lapangan lawan, atau dengan teknik "pukulan pendek" (drop pendek) ke sudut depan lapangan lawan.
2. Hindari melakukan "smes keras", tatkala berdiri pada posisi di bagian belakang lapangan sendiri. Oleh karena, posisi pada saat itu kurang menguntungkan, apabila smes dapat dikembalikan dengan penempatan yang akurat atau terarah oleh pemain lawan.
3. Dalam permainan ganda, seharusnya kok dipukul terarah cepat, dan arah pukulan senantiasa menukik jatuh ke lapangan lawan atau ke bagian tubuh lawan.
2.5.7. Underhand (Pukulan dari Bawah)
Jenis pukulan ini dominan digunakan dalam permainan bulutangkis. Seperti halnya teknik dasar "pukulan dari atas kepala", untuk menguasai teknik dasar ini, pertama-tama, harus trampil berlari sambil melakukan langkah lebar, dengan kaki kanan berada di depan kaki kiri untuk menjangkau jatuhnya kok.
Sikap menjangkau ini, hendaknya siku dalam keadaan bengkok dan pertahankan sikap tubuh tetap tegak, sehingga lutut kanan dalam keadaan tertekuk.
Pada saat memukul kok, gunakan tenaga kekuatan siku dan pergelangan tangan, hingga gerakan lanjut dari pukulan ini berakhir di atas bahu kiri. Perhatikan, agar telapak kaki kanan tetap kontak dengan lantai sambil menjangkau kok. Jangan sampai gerak langkah terhambat karena kaki kiri tertahan gerakannya.
Fungsi pukulan dasar ini antara lain:
1. Untuk mengembalikan pukulan pendek atau permainan net lawan.
2. Sebagai cara bertahan akibat pukulan serang lawan. Dalam situasi tertekan dalam permainan, harus melakukan pukulan penyelamatan dengan cara mengangkat kok tinggi ke daerah belakang lapangan lawan.
3. Pukulan dasar ini dapat dilakukan dengan teknik pukulan forehand dan backhand.
Ada dua jenis pukulan underhand:
1. Clear Underhand, pukulan atau dorongan yang diarah kan tinggi ke belakang.
2. Flick Underhand, pukulan atau dorongan mendatar ke arah belakang.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan underhand ini adalah :
1. Pegangan raket forehand untuk underhand forehand, dan pegangan backhand untuk underhand backhand.
2. Pergelangan tangan agak bengkok ke belakang, siku juga agak bengkok.
3. Sambil melangkahkan kaki kanan ke depan, ayunkan raket ke belakang lalu pukul bola dan pada saat perkenaan bola, posisi tangan lurus.
4. Bola dipukul kira-kira dekat kaki kanan bagian luar.
5. Posisi akhir raket sesuai arah bola.
2.5.8. Overhead Clear/Lob
Pusatkan perhatian lebih untuk menguasai pukulan overhead lob ini, karena teknik pukulan lob ini banyak kesamaannya dengan teknik smes dan dropshort. Pukulan overhead lob adalah bola yang dipukul dari atas kepala, posisinya biasanya dari belakang lapangan dan diarahkan keatas pada bagian belakang lapangan.
Ada dua jenis overhead lob, yaitu :
1. Deep lob/Clear, bolanya tinggi ke belakang.
2. Attacking lob/Clear, bolanya tidak terlalu tinggi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan overhead lob adalah :
1. Pergunakan pegangan forehand, pegang raket dan posisinya di samping bahu.
2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri dan pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
3. Posisi badan harus diupayakan selalu bera di belakang bola.
4. Bola dipukul seperti gerakan melempar.
5. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus. Posisi akhir raket mengikuti arah bola, Ialu dilepas, sedang raket jatuh di depan badan.
6. Lecutkan pergelangan (raket) saat kena bola.
Sedangkan cara latihannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk para pemula yang baru belajar, sebaiknya pertama-tama latihan dengan cara mengumpan mereka dengan lemparan bola. Tujuannya supaya timing memukul bisa diperoleh. Untuk mempermudah, bisa digunakan hitungan (1. Posisi siap; 2. Ayunkan; 3. Pukul).
2. Untuk alat bantu guna membiasakan gerakan dan memperoleh timing memukul yang pas, gunakan gantungan kok yang bisa diatur ketinggiannya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan overhead lob adalah :
1. Posisi preparation sama dengan overhead biasa.
2. Karena, biasanya bola berada jauh di belakang kepala kita, untuk menjangkaunya, pertama badan diputar yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang, lalu lompatkan kaki kanan sambil badan dan raket diputar untuk menjangkau kok yang berada di belakang kepala, sehingga terjadi perpindahan berat badan.
3. Setelah memukul, kaki kiri mendarat lebih dulu, di bagian depan kaki (agak berjingkat), badan harus condong ke depan.
2.5.9. Round The Head Clear
Adalah bola overhead (di atas) yang dipukul di bagian belakang kepala (samping telinga sebelah kih). Dibanding dengan overhead yang biasa, pukulan di belakang kepala ini relatif lebih sulit. Karena untuk bisa melakukan pukulan (teknik) ini diperlukan ekstra kekuatan kaki, kelenturan, footwork yang balk, dan koordinasi. Biasanya pukulan ini dilakukan secara terpaksa karena untuk melakukannya harus dengan pukulan backhand.
2.5.10Smash
Yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Karena itu tujuan utamanya untuk mematikan lawan. Pukulan smes adalah bentuk pukulan keras yang sering digunakan dalam permainan bulutangkis. Karakteristik pukulan ini adalah; keras, laju jalannya kok cepat menuju Iantai Iapangan, sehingga pukulan ini membutuhkan aspek kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, dan fleksibilitas pergelangan tangan serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis.
Dalam praktek permainan, pukulan smes dapat dilakukan dalam sikap diam/berdiri atau sambil loncat (King Smash).Oleh karena itu pukulan smes dapat berbentuk:
1. Pukulan smes penuh
2. Pukulan smes potong
3. Pukulan sines backhand
4. Pukulan smes melingkar atas kepala
Teknik pukulan smes tersebut secara bertahap setiap pemain harus menguasainya dengan sempurna. Manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan kualitas permainan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan smash, yaitu :
1. Biasakan bergerak cepat untuk mengambil posisi pukul yang tepat.
2. Perhatikan pegangan raket.
3. Sikap badan harus tetap lentur, kedua lutut dibengkokkan dan tetap berkonsentrasi pada kok.
4. Perkenaan raket dan kok di atas kepala dengan cara meluruskan lengan untuk menjangkau kok itu setinggi mungkin dan pergunakan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok.
5. Akhiri rangkaian gerakan pukul itu dengan gerak Ian-jut ayunan raket yang sempurna ke depan badan.
2.5.11. Dropshot (Pukulan Potong)
Adalah pukulan yang dilakukan seperti smes. Perbedaannya pada posisi raket saat perkenaan dengan kok. Bola dipukul dengan dorongan dan sentuhan yang halus. Dropshot (pukulan potong) yang balk adalah apabila jatuhnya bola dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda.
Karakteristik pukulan potong ini adalah, kok sentiasa jatuh dekat jaring di daerah lapangan lawan. Oleh karena itu harus mampu melakukan pukulan yang sempurna dengan berbagai sikap dan posisi badan dari sudut-sudut lapangan permainan. Faktor pegangan raket, gerak kaki yang cepat, posisi badan dan proses perpindahan berat badan yang harmonis pada saat memukul merupakan faktor penentu keberhasilan pukulan ini.
Sikap persiapan awal dan gerak memukul tidak berbeda dengan pukulan smes. Dalam pelaksanaan pukulan potong ini, adalah menempatkan kok pada sudut-sudut lapangan lawan sedekat mungkin jaring/net, dengan variasi gerak tipu badan dan raket sebelum perkenaan raket dan kok, yang menyebabkan lawan terlambat mengatisipasi dan bereaksi atas datangnya kok secara mendadak.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan dropshot, yaitu :
1. Pergunakan pegangan forehand. Pegang raket dan posisinya di samping bahu.
2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net, posisi kaki kanan berada dibelakang kaki kiri. Pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
3. Posisi badan harus selalu diupayakan berada di belakang bola.
4. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus, menjangkau bola dan dorong dengan sentuhan halus.
5. Untuk arah forehand lawan, pukul bagian Iengkungan bola sebelah kanan dan lengkung kiri bola untuk tujuan backhand.
6. Posisi akhir raket mengikuti arah bola.Biasakan bergerak cepat mengambil posisi pukul yang tepat di belakang kok.
7. Perhatikan gerak langkah dan keseimbangan badan pada saat dan setelah memukul kok.
8. Kok harus dipukul dengan sikap lengan lurus dan hanya menggunakan tenaga kecil.
9. Pukulan potong ini mengandung aspek kehalusan gerak dan gerak tipu.
2.5.12. Netting
Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net.
Karakteristik teknik dasar ini adalah kok senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket dan kok saat perkenaan, serta daya konsentrasi adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pukulan ini.
Pegang raket dengan jari-jari tangan (ruas jari tangan), pergelangan tangan tetap rileks, posisi kepala (daun) raket sejajar dengan Iantai pada saat perkenaan raket dan kok yang harus diperhatikan selama proses pukulan jaring berlangsung. Di samping itu sikap dan posisi kaki tumpu harus tetap kokoh menapak di Iantai, dengan lutut kanan dibengkokkan, sehingga tidak terjadi gerakan tambahan yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan netting, yaitu :
1. Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk backhand samping net.
2. Siku agak bengkok dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang.
3. Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada posisi setinggi mungkin.
4. Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dan pergelangan tangan. Pukul bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah bola. Akhir kepala raket menghadap atau sejajar dengan langit-langit.
Sedangkan cara latihannya yaitu :
1. Berdiri kira-kira dua langkah dari jaring sambil memegang raket.
2. Penyaji melemparkan kok berturut-turut ke daerah jaring dan Anda berusaha memukul kok itu.
3. Lakukan latihan ini di sisi kanan dan kiri secara bergantian.
4. Tingkatkan faktor intensitas dan kesulitan latihan dengan cara sambil bergerak.
5. Arah dan sasaran pukulan dapat berbentuk lurus, silang atau dengan cara mendorong kok itu ke berbagai arah.
2.5.13. Return Smash
Adalah pukulan yang lebih identik dengan pola pertahanan. Namun demikian pengembalian smash yang baik bisa menjadi serangan balik.
Jenis-jenis pengembalian smash:
1. Pengembalian pendek, yaitu pengembalian dimana bolanya jatuh dekat net. Banyak terjadi pada permainan tunggal. Tujuannya untuk memaksa lawan berlari jauh.
2. Pengembalian drive (mendatar),lebih banyak dilakukan pada permainan ganda. Tujuannya untuk tidak memberi kesempatan lawan melakukan serangan.
3. Pengembalian panjang, yaitu pengembalian bola ke arah belakang lagi. Pukulan ini blasanya hanya bisa dilakukan oleh pemain yang sudah trampil dan mempunyai pergelangan tangan kuat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan return smash :
1. Posisi siap (stand), lihat keterangan dibagian footwork.
2. Untuk pengembalian dari forehand, apabila dekat biosa dilakukan dengan satu langkah kaki kanan, tatapi apabila jauh, mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kiri.
3. Untuk pengembalian backhand, apabila dekat bisa dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kiri. Tetapi , aapbila jauh mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kanan.
2.5.14. Backhand Overhead
Pukulan ini bisa dlkategorikan paling sulit, terutama bagi pemain pemula. Karena secara biomekanik teknik pukulan ini selain menuntut koordinasi anggota badan yang sempurna, juga penguasaan grip dan timing yang tepat.
Tanpa ketiga hal tersebut, tenaga besar sekalipun tidak bisa menghasilkan kualitas pukulan yang baik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan backhand overhead :
1. Lakukan posisi slap dengan posisi raket di tangan.
2. Putar badan, dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang kiri. Lutut dan siku kanan agak bengkok.
3. Rangkaian memukul mulai dari mengayunkan raket (siku ke dekat ketiak) dorong dengan pinggang dan siku menjadi lurus. Gerakan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan.
4. Cara kedua, rangkaian pukulan di atas (No.3) bisa dilakukan sambil melangkahkan kaki kanan, lalu ayun raket. Kaki kanan sudah mendarat pada saat bola dipukul.
2.5.15. Drive
Adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam permaianan ganda. Tujuannya untuk menghindari lawan menyerang atau sebaliknya memaksa lawan mengangkat bola dan berada pada posisi bertahan. Pukulan ini menuntut ketrampilan grip, reflek yang sepat dan kekuatan pergelangan tangan. Pukulan ini akan diajarkan lebih jauh pada tahap selanjutnya.
Sebagai dasar hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Pegangan raket dengan satu grip/cepat berpindah.
2. Selain kekuatan bahu, gunakan "lecutan" pergelangan pada saat bola dipukul.
Cara latihan untuk melakukan drive ini adalah :
1. Gunakan raket yang lebih berat atau botol berisi pasir untuk melatih kekuatan pergelangan tangan.
2. Latih reflek pukulan drive kiri/kanan ke tembok.
2.5.16. Variasi Stroke/Taktik Permainan
Setelah seorang atlit berhasil menguasai cara memegang raket, menguasai footwork, dan seluruh tekni dasar (basic stroke) dengan baik, maka selanjutnya dapat membuat variasi pukulan. Dengan kata lain, pada satu jenis posisi yang baik dapat melakukan beberapa pilihan pukulan. Misalnya pukulan overhead, selain lob dengan sedikit mengubah grip dan arah raket/putaran raket, bisa melakukan pada posisi underhand yang baik, selain melalukan netting bisa juga melakukan flick.
Penguasaan pukulan dasar dan variasi akan terasa sekali manfaatnya pada saat mulai bermain dalam game (hitungan). Berpikirlah menggunakan taktik apa agar bisa mematikan lawan dan memenangkan pertandingan. Berikit adalah beberapa tips dan taktik permainan.
1. Tunggal
Pada permainan tunggal, bisa dikatakan berada di atas angin apabila selalu bisa:
a. Melakukan pukulan dengan posisi selalu berada di belakang bola.
b. Sudah berada di tengah lapangan sebelum lawan memukul bola.
c. Sebaliknya berusaha untuk cepat berada pada posisi memukul sebelum lawan kembali ke tengah. Dalam posisi ini artinya siap melakukan serangan yang mematikan.
Untuk bisa melakukan ketiga hal di atas, Pemain harus memillki footwork yang teratur dan cepat. Dan gerakan-gerakan yang cepat itu bisa berlangsung untuk jangka waktu lama maka diperlukan stamina yang memadai. Karenanya, footwork yang cepat, teratur, dan stamina yang kuat menjadi faktor yang dominan diperlukan seorang pemain tunggal.
2. Ganda
Permainan ganda memllikl tuntutan yang agak berbeda dengan tunggal. Seorang pemain yang footwork-nya kurang baik tetapi memiliki kecepatan dan reflek pukulan serta power yang besar, bisa menjadi pemain ganda yang baik.
Walaupun penguasaan pukulan dasarnya sama dengan tunggal, tetapi seorang pemain tunggal yang baik belum tentu bisa menjadi pemain ganda yang baik. Karena permainan ganda memiliki jenis pukulan yang khusus. Pukulan cepat seperti drive, smash, return smash, serve, dan wiping (menyapu) adalah jenis pukulan yang wajlb dan harus dikuasi dengan trampll.
2.6. Istilah-Istilah Dalam Permainan Bulutangkis
1. Alley : Areal tempat bermain di mana bola dapat diperhitungkan masuk atau keluar dalam berbagai kesempatan dalam setiap permainan. Contohnya, side alley adalah areal permainan pada kedua sisi lapangan antara garis samping untuk tunggal dan garis samping untuk ganda.
2. Backhand : Setiap pengembalian atau pukulan yang dilakukan dari sisi tubuh yang tidak dominan.
3. Backhand grip : Cara anda memegang raket untuk memukul setiap pengembalian bola dari sisi yang tidak dominan. Dalam bulutangkis, pukulan ini biasanya dilakukan dengan grip handshake atau pistol, yang dipegang dengan ibu jari dominan pada posisi mengarah ke atas pada bagian atas sisi kin pegangan raket.
4. Backswing : Bagian dari ayunan yang menggerakkan raket ke arah belakang sebagai persiapan untuk melakukan forward swing.
5. Base : Titik di dekat bagian tengah lapangan yang harus menjadi target hampir dari semua pengembalian bola anda.
6. Baseline : Garis yang terdapat pada batas belakang lapangan anda.
7. Bird : Obyek yang dipukul dengan raket bulutangkis sebagai tanda bahwa rally dimulai. Sama juga dengan shuttle atau shuttlecock (bola).
8. Carry : Pengembalian bola yang ditangkap dengan permukaan raket dan dilemparkan ke atas net. Pukulan ini kadang-kadang disebut dengan pukulan lemparan. Pukulan ini dianggap sah selama dilakukan dengan gerak lanjut dari pukulan normal dan bukannya pukulan ganda.
9. Cross court : Pengembalian atau pukulan yang mengarahkan bola menyilang melintasi lapangan.
10. Double hit : Hal ini terjadi jika bola dipukul dua kali secara berurutan pada pukulan yang sama dan merupakan suatu kesalahan (fault) (pukulan ganda).
11. Doubles service court :Ini merupakan daerah tempat servis di mans servis ganda harus dilakukan. Kedua sisi lapangan bulutangkis memiliki lapangan servis kanan dan kiri untuk ganda. Kedua lapangan servis ganda tersebut dibatasi dengan garis servis pendek, garis tengah garis samping untuk ganda, dan garis servis belakang untuk ganda.
12. Drive : Pengembalian atau pukulan yang mengarahkan bola dalam lintasan yang relatif datar, paralel, dengan lantai, tapi dipukul cukup tinggi untuk melewati net.
13. Drive serve : Servis keras dan cepat yang melintasi net dengan lintasan mendatar dan biasanya diarahkan pada bahu lawan yang tidak dominan. Servis ini lebih sering digunakan pada partai ganda. (servis drive)
14. Drop shot : Pengembalian atau pukulan yang melintasi net dan jatuh ke arah lantai dipukul secara underhand atau overhead dari dekat net atau belakang lapangan. (pukulan drop)
15. Fault : Setiap pelanggaran peraturan.
16. Flick serve or flick return : Servis atau pengembalian yang cepat dan datar yang dimulai dengan pergelangan tangan yang melambungkan bola tinggi ke atas jauh di luar jangkauan lawan ke bagian tepi lapangan lawan. Pukulan ini biasanya digunakan dalam partai ganda jika lawan anda secara konsisten memotong servis anda. (servis atau pengembalian flick)
17. Follow –through : Lanjutan dari pukulan setelah raket mengontak bola. (gerakan akhir)
18. Forehand : Setiap pengembalian atau pukulan yang dilakukan dari sisi tubuh yang dominan.
19. Forehand grip : Cara anda memegang raket untuk mengembalikan bola dari sisi yang dominan. Grip handshake atau pistol merupakan grip fore-hand yang paling umum dalam permainan bulutangkis.
20. Frontcourt : Kira-kira 11 kaki (3,35 meter) pertama dari lapangan pada kedua sisi net atau bagian tengah dari net. (lapangan bagian depan)
21. Game : Pertandingan yang memiliki sasaran sejumlah angka tertentu.
22. Hairpin drop shot : Bentuk dari pukulan drop yang dimainkan dari dekat net dimana bola bergerak naik pada satu sisi net dan bergerak turun pada sisi lainnya sehingga membentuk lintasan yang tajam. (pukulan drop tajam)
23. Hands down : Ini mengacu pada pasangan atau yang kehilangan kesempatan meservis. One hand down berarti pemain pertama kehilangan servis. Two hands berarti kedua pemain kehilangan servis mengindikasikan pergantian bola (servis over). Servis awal pada permainan ganda dimulai dengan one hand down.
24. Inning : Giliran perorangan atau regu untuk melakukan servis atau mengembalikan servis dari salah satu sisi lapangan. (babak)
25. IBF : International Badminton Federation merupakan badan pemerintahan untuk permainan dan pertandingan bulutangkis & seluruh dunia. (Federasi Bulutangkis Internsional)
26. Let : Suatu bentuk campur tangan di mana angka terpaksa dimainkan kembali.
27. Love : Dalam penilaian, berarti kosong atau belum ada angka yang didapat.
28. Love-all : Kosong sama atau belum ada angka yang didapat.
29. Match : Pertandingan yang memiliki jumlah game tertentu. Untuk memenangkan match, anda biasanya harus memenangkan dua dari tiga permainan/game.
30. Match point : Angka yang memenangkan match.
31. Mixed doubles :Permainan di mana pemain putra dan putri bermain berpasangan. (ganda campuran)
32. Net shot : Setiap pengembalian di mana bola mengenai net dan jatuh ke bagian lapangan lawan. Istilah ini juga dapat digunakan untuk setiap pukulan pengembalian drop yang dilakukan dari dekat net. (pukulan net)
33. Overhead : Setiap pukulan yang dilakukan pada angka di atas ketinggian kepala. placement Pengembalian untuk memukul titik tertentu pada lapangan lawan di mana lawan akan sulit mengembalikan bola. (penempatan)
34. Push shot : Pengembalian atau pukulan yang didorong dengan halus ke lapangan lawan. Dalam partai ganda, pukulan ini biasanya berarti malewati lawan yang berada di dekat net. (pukulan push)
35. Rally : Istilah ini mengacu pada pertukaran bola melintasi net antara pemain yang berlawanan dalam memperebutkan setiap angka.
36. Ready position : Ini adalah posisi dasar menunggu anda di dekat bagian tengah lapangan, yang sama jaraknya dari semua sudut lapangan. Posisi ini memberikan kesempatan yang paling baik untuk meraih semua pengembalian yang dilakukan lawan. (posisi siap)
37. Receiver : Setiap pemain yang menerima servis. (pemain yang menerima serbis)
38. Return : Setiap metode pemukulan untuk mengembalikan bola melintasi net kembali ke arah lawan. (pengembalian)
39. Serve or service : Tindakan menempatkan bola dalam permainan pada awal angka atau rally. (servis)
40. Server : Pemain yang melepaskan pukulan pertama. (pemain yang melakukan servis)
41. Service court :Salah satu dari dua bagian lapangan yang dipisahkan oleh net di mana servis harus diarahkan. Terdapat lapangan servis kanan dan kiri untuk permainan ganda dan tunggal. Lapangan tersebut memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda. (lapangan servis)
42. Service over : Anda kehilangan servis, servis berpindah ke lawan anda. (pindah servis)
43. Setting : Metode memperpanjang permainan seri yang merupakan hal yang unik dalam bulutangkis. Game angka ditambah jika skor ketat 9-sama atau 10-sama terjadi dalam tunggal putri atau 13-sama atau 14-sama dalam tunggal putra dan ganda. Pilihan untuk menentukan setting ditentukan oleh pemain atau regu yang meraih skor sari terlebih dahulu.
44. Short service line : Ini adalah garis bagian depan yang menentukan lapangan servis awal dan terletak 6 kaki dan 6 inchi (1,98 meter) dari net. (garis servis pendek)
45. Shuttle atau shuttlecock : Benda yang digunakan dalam permainan bulu tangkis. Sama dengan bola.
46. Side out : Kehilangan servis. Sama dengan servis over, pindah servis, atau two hands down dalam partai ganda.
47. Singles service court : Ini merupakan daerah servis di mana servis tunggal harus dilepaskan. Kedua sisi lapangan bulu tangkis memiliki lapangan servis kanan dan kiri untuk tunggal. Kedua lapangan servis tersebut dibatasi oleh garis servis pendek, garis tengah, garis samping untuk tunggal dan garis batas belakang.
48. Singles sideline : Garis samping pada lapangan partai tunggal menentukan bagian luar dari lapangan permainan tunggal. Lapangan untuk partai tunggal adalah 17 kaki (5,18 meter) lebar dari garis samping kiri ke garis samping kanan. (garis samping lapangan tunggal)
49. Smash : Pengembalian atau pukulan overhead yang dipukul ke arah bawah menuju lapangan lawan dengan kecepatan dan kekuatan yang besar.
50. Stroke : Tmdakan memukul bola dengan raket anda. (pukulan)
51. Thomas Cup : Kejuaraan beregu putra dunia yang hampir sama dengan Davis Cup dalam tenis. Pertama kali diadakan pada tahun 1948. Kejuaraan Thomas Cup diadakan setiap dua tahun sekali pada tahun yang berakhiran angka genap.
52. Uber Cup : Uber Cup adalah kejuaraan beregu putri dunia. Kejuaraan ini dimulai pada tahun 1957 dan diberi nama sesuai dengan nama mantan pemain Inggris, Mrs. H.S. Uber. Kejuaraan ini juga diadakan setiap dua tahun pada tahun yang berakhiran angka genap.
2.6. Kejuaraan Nasional Dan Internasional
1. Kejuaraan-kejuaraan Nasional :
a. Djarum Sirkuit Nasional Bulutangkis Piala Gubsu 2009
b. Djarum Sirkuit Nasional 2009 Medan
c. Thomas Cup
d. Uber Cup
e. Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Bali 2009
f. Sirnas Kalimantan tahun 2007 dan 2009
g. Djarum Indonesia Super Series 2009
i. Badminton MILO SchoolCompetition (MSC) 2009
2. Kejuaraan-kejuaraan Internasional :
a. Kejuaraan All England di Birmingham, Inggris
b. Tangkas Alfamart Junior International Challenge 2009
2.7. Atlet Nasional Dan Internasional
1. Atlet-atlet Nasional
BWF World Ranking - Top 100 Peringkat Atlit Indonesia per 08 Oktober 2009
Seperti yang dirilis Badminton World Federation (BWF) pada satu minggu sebelumnya, peringkat atlit Indonesia tidak banyak berubah pada minggu ini mengingat ajang yang diikuti terakhir adalah Li-Ning Singapore International Series 2009 dimana atlit-atlit Indonesia tidak mencatat prestasi baik. Sementara perhitungan poin untuk kejuaraan Yonex Sunrise Vietnam Open Grand Prix 2009 belum diperhitungkan saat info peringkat ini dirilis BWF.
Pada tunggal putra hanya ada enam atlit yang berada di 100 besar dan dua atlit berada di 10 besar yaitu Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro. Sementara Simon Santoso berada di posisi 14 turun satu tingkat dan Andre Kurniawan Tedjono berada di posisi 18 naik satu tingkat.
Prestasi atlit putri yang kita masih minim terlihat dari peroleh poin yang ada. Tak satupin atlit putri Indonesia mampu berada di posisi 10 besar dunia. Adrianti Firdasari satu-satunya atlit putri Indonesia terbaik saat ini berada di posisi 17. Sementara Maria Febe yang sebelumnya berada di posisi 21 kini berada di posisi 29.
Ganda putra Indonesia ada dua pasangan yang berada di 10 besar. Markis Kido/ Hendra Setiawan menduduki puncak (1). Alvent Yulianto Chandra/ Hendra Aprida Gunawan berada di posisi 7. Ganda putra Mohammad Ahsan/ Bona Septano di posisi 17. Sementara pasangan Luluk Hadiyanto/ Joko Riyadi yang baru meraih gelar juara pada Yonex Sunrise Vietnam Open Grand Prix 2009 berada di posisi 57.
Ganda putra Indonesia ada dua pasangan yang berada di 10 besar. Markis Kido/ Hendra Setiawan menduduki puncak (1). Alvent Yulianto Chandra/ Hendra Aprida Gunawan berada di posisi 7. Ganda putra Mohammad Ahsan/ Bona Septano di posisi 17. Sementara pasangan Luluk Hadiyanto/ Joko Riyadi yang baru meraih gelar juara pada Yonex Sunrise Vietnam Open Grand Prix 2009 berada di posisi 57.
Posisi Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari masih seperti pada minggu lalu di peringkat 9. Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari berada di posisi 12. Sementara Annisa Wahyuni/ Anneke Feinya Agustin yang baru meraih gelar juara di Yonex Sunrise Vietnam Open Grand Prix 2009 berada di posisi 37.
Nova Widianto/ Lilyana Natsir seperti minggu lalu masih berada di posisi 3. Demikian juga dengan pasangan Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita masih menduduki posisi 15. Hendra Aprida Gunawan/ Vita Marissa naik satu tingkat di posisi 19.
Flandy Limpele yang selalu mengikuti kejuaraan ganda campuran dengan berganti pasangan menduduki dua posisi. Flandy Limpele berpasangan dengan atlit Rusia Anastasia Russkikh berada di posisi 37. Flandy berpasangan dengan Vita Marissa berada di posisi 84. (Contribute by: Fildzah Adhania)
A. Tunggal Putra :
5. Taufik Hidayat
9. Sony Dwi Kuncoro
14. Simon Santoso (-1)
18. Andre Kurniawan Tedjono (+1)
44. Dionysius Hayom Rumbaka (-2)
94. Andreas Adityawarman (-2)
5. Taufik Hidayat
9. Sony Dwi Kuncoro
14. Simon Santoso (-1)
18. Andre Kurniawan Tedjono (+1)
44. Dionysius Hayom Rumbaka (-2)
94. Andreas Adityawarman (-2)
B. Tunggal Putri :
17. Adrianti Firdasari
29. Maria Febe Kusumastuti (-8)
47. Maria Kristin Yulianti (+1)
61. Pia Zebadiah Bernadet (-1)
67. Rosaria Yusfin Pungkasari (-6)
80. Fransiska Ratnasari (-2)
89. Maria Elfira Christina (-12)
17. Adrianti Firdasari
29. Maria Febe Kusumastuti (-8)
47. Maria Kristin Yulianti (+1)
61. Pia Zebadiah Bernadet (-1)
67. Rosaria Yusfin Pungkasari (-6)
80. Fransiska Ratnasari (-2)
89. Maria Elfira Christina (-12)
C. Ganda Putra :
1. Markis Kido/Hendra Setiawan
7. Alvent Yulianto CHandra/Hendra Aprida Gunawan
16. Ahsan Mohammad/Bona Septano
24. Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki
34. Lingga Lie/Fernando Kurniawan
39. Afiat Yuris Wirawan/Wifqi Windarto (+1)
57. Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi (+1)
63. Rendra Wijaya/Fran Kurniawan (-9)
81. Joko Riyadi/Candra Wijaya
94. Flandy Limpele/Halim Haryanto Ho [INA/USA] (-4)
98. Candra Wijaya/Rendra Wijaya (-3)
1. Markis Kido/Hendra Setiawan
7. Alvent Yulianto CHandra/Hendra Aprida Gunawan
16. Ahsan Mohammad/Bona Septano
24. Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki
34. Lingga Lie/Fernando Kurniawan
39. Afiat Yuris Wirawan/Wifqi Windarto (+1)
57. Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi (+1)
63. Rendra Wijaya/Fran Kurniawan (-9)
81. Joko Riyadi/Candra Wijaya
94. Flandy Limpele/Halim Haryanto Ho [INA/USA] (-4)
98. Candra Wijaya/Rendra Wijaya (-3)
D. Ganda Putri :
9. Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari
12. Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari
37. Annisa Wahyuni/Anneke Feinya Agustin
50. Lilyana Natsir/Vita Marissa (-2)
57. Nadya Melati/Vita Marissa (-2)
60. Rani Mundiasti/Jo Novita (-2)
63. Debby Susanto/Pia Zebadiah Bernadet (-3)
74. Lita Nurlita/Endang Nursugianti (+2)
83. Vita Marissa/Mona Santoso (+1)
86. Dewi Komala/Keshya Nurvita Hanadia (+1)
9. Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari
12. Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari
37. Annisa Wahyuni/Anneke Feinya Agustin
50. Lilyana Natsir/Vita Marissa (-2)
57. Nadya Melati/Vita Marissa (-2)
60. Rani Mundiasti/Jo Novita (-2)
63. Debby Susanto/Pia Zebadiah Bernadet (-3)
74. Lita Nurlita/Endang Nursugianti (+2)
83. Vita Marissa/Mona Santoso (+1)
86. Dewi Komala/Keshya Nurvita Hanadia (+1)
E. Ganda Campuran :
3. Nova Widianto/Lilyana Natsir
15. Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita
19. Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa (-1)
31. Flandy Limpele/Anastasia Russkikh [INA/RUS] (-2)
43. Ahmad Tontowi/Richi Dili Puspita (+1)
46. Fran Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet (+1)
51. Muhammad Rijal/Debby Susanto (+2)
56. Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati (-8)
62. Rendra Wijaya/Meiliana Jauhari (-11)
84. Flandy Limpele/Vita Marissa (-1)
89. Endang Nursugianti/Anggun Nugroho (+1)
100. Muhammad Rijal/Vita Marissa (Baru)
Keterangan :
( - ) : Turun peringkat
( +) : Naik peringkat
(Baru) : Pemain yang baru masuk 100 besar.
3. Nova Widianto/Lilyana Natsir
15. Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita
19. Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa (-1)
31. Flandy Limpele/Anastasia Russkikh [INA/RUS] (-2)
43. Ahmad Tontowi/Richi Dili Puspita (+1)
46. Fran Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet (+1)
51. Muhammad Rijal/Debby Susanto (+2)
56. Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati (-8)
62. Rendra Wijaya/Meiliana Jauhari (-11)
84. Flandy Limpele/Vita Marissa (-1)
89. Endang Nursugianti/Anggun Nugroho (+1)
100. Muhammad Rijal/Vita Marissa (Baru)
Keterangan :
( - ) : Turun peringkat
( +) : Naik peringkat
(Baru) : Pemain yang baru masuk 100 besar.
2. Atlet-atlet Internasional
Dua tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro, masih bercokol di 10 besar versi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang dikeluarkan Kamis (1/4/2010).
Taufik dan Sony masih belum beranjak dari peringkat tiga dan sepuluh, persis seperti pekan lalu. Taufik masih berada di bawah pemain Malaysia, Lee Chong Wei, dan pemain asal China, Chen Jin.
China menempatkan empat pemain tunggal putra di posisi 10 besar, yaitu Chen Jin, Lin Dan (5), Bao Chunlai (6), serta Chen Long (7). Sementara di atas Sony terdapat Peter Hoeg Gade (Denmark/4), Nguyen Tien Minh (Vietnam/8), dan Boonsak Ponsana (Thailand/9).
Para pemain Indonesia lainnya berada di luar 10 besar, termasuk Simon Santoso (11), Dionysius Hayom Rumbaka (25), serta Andre Kurniawan Tedjono (32).
Peringkat pemain :
1. MAS : Lee Chong Wei
2. CHN : Chen Jin
3. INA : Taufik Hidayat
4. DEN : Peter Hoeg Gade
5. CHN : Lin Dan
6. CHN : Bao Chunlai
7. CHN : Chen Long
8. VIE : Nguyen Tien Minh
9. THA : Boonsak Ponsana
10. INA : Sony Dwi Kuncoro
11. INA : Simon Santoso
12. DEN : Jan O Jorgensen
13. KOR : Park Sung Hwan
14. JPN : Kenichi Tago
15. MAS : Wong Choong Hann
16. HKG : Hu Yun
17. CHN : Du Pengyu
18. IND : Anand Chetan
19. MAS : Muhammad Hafiz Hashim
20. GER : Marc Zwiebler
21. HKG : Chan Yan Kit
22. (+1) ENG : Rajiv Ouseph
23. (+1) TPE : HsiehYu Hsin
24. (+2) NED : Dicky Palyama
25. INA : Dyonisius Hayom Rumbaka
1. MAS : Lee Chong Wei
2. CHN : Chen Jin
3. INA : Taufik Hidayat
4. DEN : Peter Hoeg Gade
5. CHN : Lin Dan
6. CHN : Bao Chunlai
7. CHN : Chen Long
8. VIE : Nguyen Tien Minh
9. THA : Boonsak Ponsana
10. INA : Sony Dwi Kuncoro
11. INA : Simon Santoso
12. DEN : Jan O Jorgensen
13. KOR : Park Sung Hwan
14. JPN : Kenichi Tago
15. MAS : Wong Choong Hann
16. HKG : Hu Yun
17. CHN : Du Pengyu
18. IND : Anand Chetan
19. MAS : Muhammad Hafiz Hashim
20. GER : Marc Zwiebler
21. HKG : Chan Yan Kit
22. (+1) ENG : Rajiv Ouseph
23. (+1) TPE : HsiehYu Hsin
24. (+2) NED : Dicky Palyama
25. INA : Dyonisius Hayom Rumbaka
32. INA : Andre Kurniawan Tedjono
91. INA : Andreas Adityawarman
94. INA : Tommy Sugiarto
103. INA : Adnan Fauzi
91. INA : Andreas Adityawarman
94. INA : Tommy Sugiarto
103. INA : Adnan Fauzi